Alhamdulillah Kita Dipertemukan Lagi, Khalida...
Dengan menyebut nama Allah
Jalani hidupmu
Yakinkan niatmu
Jangan pernah ragu
Dengan menyebut nama Allah
Bulatkan tekadmu
Menempuh nasibmu
Kemanapun menuju
Serahkanlah hidup dan matimu
Serahkanlah pada Allah semata
Serahkanlah duka gembiramu
Agar damai
Senantiasa hidupmu
Jalani hidupmu
Yakinkan niatmu
Jangan pernah ragu
Dengan menyebut nama Allah
Bulatkan tekadmu
Menempuh nasibmu
Kemanapun menuju
Serahkanlah hidup dan matimu
Serahkanlah pada Allah semata
Serahkanlah duka gembiramu
Agar damai
Senantiasa hidupmu
Alloh mendengar apa yang dikatakan hamba-Nya, meskipun kalimat
itu terbesit hanya dalam hatinya saja. Lama berada dalam kekeringan, gersang,
feel – i’am lonely – dan gak punya manusia yang good listener, Alloh
mempertemukan Dilla dengan Khalida. Suatu kebetulan yang – sudah direncanakan
Alloh – tentunya.
Selama ini, menjalani sejarah usia 19 tahun, Dilla merasa – ya,
aku selalu saja mengeluh – semua masalah yang memang rasanya sulit dihadapi. Mengapa
merasa demikian? Mengapa Dilla merasa tidak bisa melewatinya? Alhamdulillah Dilla
menemukan jawabannya melalui buku ini, ya – karena Dilla jarang menyertakan
Alloh dalam setiap kegiatan – yang dilalui. Sering kali Dilla lupa [entah
melupakan] bahwa semua yang ada di seluruh alam ini adalah milik Alloh. Saat ada
masalah, tersenyumlah, karena Alloh akan senantiasa membantu kita.
Nah, permasalahanya adalah pada diri kita sendiri, seberapa
seringkah kita – kencan – dengan Alloh? Coba ambil cermin dan berkaca, katakan
pada diri kita, seberapa sering kita mengingat Alloh? Padahal Alloh selalu ada
bersama kita, gak kemana-mana, hanya saja kita yang mengabaikan. Lantas, saat
kita diterpa masalah kita langsung ngeluh, ya walaupun beberapa diantara kita
ada yang inget Alloh kok. Tapi mengapa kita biasanya mengingat Alloh kayak
bikin even? Pas ada kejadian apa, baru inget. Lah, sehari-hari? Ibadah oke
ibadah, tapi seberapa besar upaya kita menjadikan ibadah itu sebagai media
untuk mendekatkan diri dengan Dzat Yang Menyayangi kita?
Oke, ini bukan ngajarin ya temen-temen. Dilla juga dapet
tamparan banget pas baca buku yang Khalida pinjemin ini, jadi malu sendiri. Alhamdulillah
sedang dalam ikhtiar untuk menjadikan Alloh sebagai – maaf – sahabat dalam
keadaan apapun.
Ada hal menarik, Dilla kutip dari buku Kuliah Tauhid ini.
Pasrah itu pekerjaan hati, Ikhtiar itu pekerjaan fisik (kadang
juga otak)
Bener ya, kita harus pasrah. Tapi bukan pasrah yang – ya udah,
gimana Alloh aja – tapi ikhtiarnya wassalam. Hal yang bisa diambil di sini,
saat memang dalam masalah kita pasrah dan berserah pada Alloh, yakin bahwa
Alloh akan mengurusi kita, tapi kitanya juga ikhtiar buat ngeberesin masalah
itu. Gimana, setuju kan temen-temen?
Banyak hal yang menarik di buku ini, dan setelah sharing dengan
yang – empunya – ini buku, Khalida, Dilla jadi makin seneng bisa ketemu lagi
sama dia.
Manfaat Kuliah
Tauhid untuk Herbalshop:
-Dhuha resmi
menjadi SOP
-Setiap waktu
shalat tutup untuk bisa shalat di awal waktu
-Rutinkan sedekah
setiap harinya
-Baca qur’an
sebelum buka
Ini lagi
coba diistiqomahin dil, doain kita ya..
Inilah pesan singkat yang Khalida kirim ke Dilla pada 17 Agustus
2012 jam 17.47 (hehehe..belum dihapus sih)
Keren gak sih? Ketika ibadah sunah dijadikan SOP sebuah tempat
kerja, ketika pegawai diberikan hak untuk menyegerakan shalat tepat waktu di
tengah kesibukannya? Lantas bagaimana dengan kita? Harus dicoba-harus
dicoba-harus dicoba!
Makasih ya Khalida, pertemuan yang baru bentar [walaupun sering
sms-an] ini memberi pelajaran yang sangat berharga. Semoga Dilla bisa
menamalkannya degan baik dan gak buang-buang waktu untuk prosesnya,
mudah-mudahan Alloh mempercepat prosesnya, Aamiin.
Semoga Khalida makin sukses, makin keren, makin bisa menularkan
nilai-nilai positifnya buat orang lain. Aamiin.
Oh iya, lupa... Taqobalallohu minna wa minkum ya teman-teman...
Maafin kalau Dilla pernah bikin temen-temen gak enak, baik itu
lisan ataupun dari tulisan-tulisan nyeleneh di blog ini.
Semoga kita bisa menghidupkan bulan-bulan lainnya layaknya kita
menhidupkan Ramadhan. Aamiin.
Komentar
Posting Komentar