Bukan Sekedar Mimpi.. Atas Nama “Mimpi”


Hari ini masih ujian praktek, ujian bagi kami kelas duabelas. Sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh pihak sekolah, hari ini adalah jadwal ujian praktek Bahasa Indonesia. Awalnya kupikir ujian Bahasa Indonesia itu berupa wawancara “kemampuan berbahasa” kami. Ternyata kami harus berpidato mengenai cita-cita.
Bukan hal yang mudah menurutku untuk menceritakan impian kita. Benar kata orang : saat kecil jika ditanya mengenai cita-cita, kita dengan lantangnya menjawab “aku ingin menjadi dokter!” atau “aku ingin  menjadi presiden” dsbg. Tapi saat kita dihadapkan dengan sebuah kata realita tentu kita merasa semakin bimbang, eh atau mungkin ada yang merasa lebih mantap. Namun sepertinya aku ada di kelompok mereka yang semakin ragu.


17 Maret 2011
Well, sehari sebelum tes tepatnya tanggal 17 Maret nampaknya semua siswa duabelas ipa lima sibuk dengan berbagai persiapan.
Kita urut dari M. Iqbal Tawakal. Lucu banget pas tahu “sang ketua osis” bermimpi menjadi BATMAN.
“urang mah rek make baju batman agh. Ngarah beda.”
WHAT??!! Asa kabayang ue,, seonggok “raga” yang tinggi-kurus mau pake kostum BATMAN yang jelas-jelas di teve kita lihat BATMAN itu bajunya gede plus ngetat.
 iqbal
*tapi Bal,, mun jadi da jigana leuwih ajipp!!!hhahaha


Oke, yang ke dua ada Rudi, temanku yang satu ini berniat menjadi SUPERVISIOR TERHEBAT YANG PERNAH LAHIR DI BUMI. Sebuah obsesi yang gak nanggung. *bener khan? Kata guru juga kalo mimpi jangan nanggung.
Aku suka dengan mimpinya, yaa kita tinggal prakteknya di dunia nyata..*mudah-mudahan kesampean ya Rud…
 rudi
Next, yang ketiga ada Biki. Mr. Galau ini bermimpi jadi Ahli di bidang Pertambangan.
Siang-siang pas aku lagi cape-capenya temanku ini mengirim pesan: “dil, ari itu teh kumaha?”
*Sumpah,, GEJE BANGET!!! Itu teh naon coba? Sing jelas coba Aa ari nga.sms teh!
Akhirnya aku balik nanya “itu the naon?”. Ternyata yang dimaksud dengan kata itu adalah pidato Bahasa Indonesia. Singkatnya dalam sms-sms tu aku jawab “aku ngikutin apa kata Bu Siti Rukoyah ajja, da kata ibu juga bukan nyeritain kita udah jadi apa yang kita cita-citakan, tap nyeritain latar belakang dan proses kita meraih cita-cita itu. Jangan terlalu kayak curcol, jangan juga terlallu formal kayak pidato.”
 biki



Lalu ada calon penggant Farah Queen, Nida dengan berbagai ke-galauannya.
“hadooh.. aku mau jadi koki,,tapi aku bingung kostumnya apa.”
Selain masalah kostum, yang masih ia pikirkan adalah “teks pidato”
Sore-sore masih aja bingung..”hadooh..dil, kata pembukaan buat koki apa ya?” untunglah pertanyaannya gak terlalu susah, makanya aku jawab.
 nida
Selanjutnya ada Hilda, sahabatku ini bingung duakalilipat. Selain bingung memikirkan kostum APOTEKER, dia bingung buat pidato, latar belakang dia jadi APOTEKER apa?
*Hilda..Hilda.. gimana sih,, alasan jadi apoteker aja bingung. Apalagi kalau orang minta saran..hahiii.
Aku jawab sekenanya ajja, tak kujawab beitu panjang karena aku yakin dia langsung ngeh apa tujuannya. Kalo dijawab panjang-panjang  bisa-bisa pidatonya malah ia bikin novel saking panjangnya..hhiii
hilda

Abis itu ada Sami sang DOKTER GIGI. Kalo dia udah gak bingung masalah naskah atau kostum, tapi dia ngeluh “Dil, jas dokter aku mah gede! Punya babeh!”*untung kamu agak gede saii..hhii
 sami
Well, yang terakhir ada aku, di sini, kekhawatiranku tidak kalah besarnya dengan temanku di atas. Bukan karena kostum atau naskah pidato , api mengenai cita-cita. Aku memilih DOKTER MATA sebagai bahan pidatoku. Tapi…benarkah itu yang kuinginkan? Jauh di lubuk hatiku mengatakan tidak. Bukan karena tak ingin, tapi aku tak yakin aku mampu.  Aku merasa menjadi orang paling bodoh diantara mereka. Aku yang dianggap cukup pintar justru terlalu banyak pertimbangan dalam memilih cita-cita. Namun, setelah kupertimbangan dengan segala beban aku memilih ini. Dalam hatiku berkata Ya Allah, bukannya hamba ingin membohongi guru-guru dan sahabat hamba dengan pidato palsu ini, tapi ini memang pernah menjad cita-cita hamba, tapi bukan ini yang hamba inginkan saat ini. Saat masih dalam kegalauan, aku mengirim message facebook ke kang Archan, salah satu motivator muda di Indonesia. aku meminta saran, dan ia memberi masukan.*makasih kang Archan….


18 Maret 2011
Hari ini ujian praktek. Tidak banyak perubahan dari rencana hari sebelumnya, kecuali Iqbal. Dia yang tadinya berniat mengenakan kostum Batman mengurungkan niatnya. Sebenarnya mimpinya adalah menjadi seorang Intel, akhirnya ia memutuskan untuk menyamar sebagai “tukang sasapu” katanya.
*tapi naha nya tukang sasapu teh nganggo batik nu sae, ngangge topi, ngangge kacamata intel.hhhooo..hahaha. tapi salut dengan keberaniannya pake wig “edhan” di depan umum. Semoga sukses kawan!
Semestinya jadwal ujian pagi ini hanyalah kelas kami, ipa lima. Namun karena masalah waktu hari sebelumnya, ipa tiga jadi ujian hari ini bersama kami. Bukan waktu yang singkat menyaksikan penampilan kelas kami yang terdiri dari 48 komponen cita-cita. Beragam cita-cita ditampilkan, dan jujur menurutku ipa lima yang paling unik! Beda dari yang lain, selain kompak dan antusias, cita-citanya memang beragam.
mulai dari pramugari, dokter, ahli gizi, dokter, guru, apoteker, supervisior, intel, petani berdasai, direktur bank syariah, pengusaha, bidan, polwan, musisi, dll.
Sayangnya karena masalah waktu juga, kelas kami yang 48 orang digabung dengan ipa tiga yang terdiri dari sekitar tigapuluh peserta, giliran kelas kam ada yang benar-benar nyampe sore! Dan peserta pidao paling akhir se-akhir-akhirnya ipa lima  adalah Sami, bukannya kami gak solid buat nonton penampilan sampe beres, tapi sore hari keadaan tidak kondusif, pada capek, pada  ada kegiatan lain juga.
*maaf ya sobat.. biarpun kita gak pidato bareng-bareng, tapi kita bakal sukses bareng-bareng. Amiin.
Diantara cita-cita teman-temanku di atas, yang paling aku ingat itu.. Nida dengan kostum Kokinya yang ia rancang sendiri*sekalian jadi designer aja sista…udah itu yang paling aku ingat itu Erlin, sang ARSITEK dengan gaya casual dan perlengkapan yang ia buat sendiri.*sumpah,, dari pertama kali kenal, aku pilih erlin sebagai teman terrajin dan kreatif! Lalu yang aku ingat ada Revia yang ingin jadi Polwan*kamu kelihatan gagah banget disbanding pake seragam putih-abu ataupun pake baju bebas!
 erlin 

Komentar

Postingan Populer