Sebuah Visualisasi
Sebuah Visualisasi
Jazzyra-Fauzan-Flora-Alisha-de.el.el.
Ya,, ini adalah nama-nama tokoh dalam sebuah draft novel yang
kubuat hampir setaun yang lalu. Sebuah cerita adaptasi tapi fiktif juga siih.
Cerita yang kubuat saat masa penantian, menunggu hasil kelulusan SNMPTN 2011.
Mengapa aku ceritakan ini???Entahlah, gatel banget rasanya.
Alasannya karena aku terlalu banyak menyimpan rahasia sendiri, membuat kesan
–Dilla gak bisa percaya sama orang lain--, padahal gak gitu juga.
Ost: Cinta Dalam Hati-Ungu, Bila
Rasaku ini rasamu-Kerispatih, Start-Depapepe, at the
moment- Kenny G
Di sela-sela makan siang di kantin Fakultas Kedokteran, Gina
bilang “Dil, biasanya yang suka baca itu suka nulis juga.
Kamu coba deh bikin cerita. Kamu kan suka nulis di blog juga.”Sinkkkkk—hening. Aku kesentil.
Nulis? Jadi inget kejadian yang aku alami.
“Hm,, aku sebenernya sempet nulis
draft novel yang endingnya belum beres, tapi aku gak beresin. Aku bikinnya
setaun yang lalu, gak pernah aku sentuh lagi. Dan sekarang aku gak berani
nyentuh.” Jawabku. “Kenapa?” Tanya Dita. Akhirnya aku cerita
alasannya. Hmmm. [geje ya?]
Well. Cerita ini udah pernah aku posting di akun sosialku, aku
posting sampai bagian ke-6 [kalau gak salah].
Jazz adalah tokoh utama dalam draft novel yang kubuat—yang belum
sempat terjamah untuk membuat ending ceritanya, soalnya masalah buat aku dalam
bikin cerita pasti di ending-nya, susah banget pengen bikin ending yang
nendang! Namun ada alasan lain mengapa aku benar-benar tidak menyelesaikan
novel ini [ini novel tadinya buat konsumsi temen-temen yang terlibat dalam
cerita].
Aku menempatkan Jazz sebagai mahasiswi Farmasi di Universitas
Negeri[dulu kan ngebet banget farmasi,
makanya aku iseng tulis tokohnya anaf farmasi, padahal aku belum tau hasil
snmptn], punya saudara yang Farmasi juga
yaitu Nugi, sejurusan juga sama Flora. Jazz punya temen deket yaitu Fauzan, dia
anak Geologi di kampus yang sama, punya temen deket Arief yang juga di Geologi.
Kedekatan Jazz dan Fauzan memang menimbulkan banyak pertanyaan, beberapa teman
menganggap mereka pacaran, padahal tidak. Fauzan adalah makhluk yang sering
menggalau mengenai keluarga dan pacarnya. Fauzan terbiasa bercerita pada Jazz.
Jazz cukup mendengarkan, dan tak pernah menceritakan masalahnya pada Fauzan
karena Jazz sangat tertutup. Arief ternyata menaruh hati pada Jazz, namun Jazz
tak mampu mengenali apa yang ia rasa.
Flora adalah tokoh paling feminim dalam karakter yang kubuat, dia terlibat cinta dengan seorang
brondong, awalnya Flora mengaacuhkannya karena dia lebih memilih Yudhistira,
sosok dewasa yang ia kenal. Namun, ternyata cinta Yudhistira memiliki motif
lain, dia memanfaatkan kedudukan ayah Flora sebagai pejabat daerah untuk
mendapat jabatan penting di kantornya. Akhirnya Flora memilih untuk memutuskan
Yudhistira, dan akhirnya dia membuka hati untuk menerima cinta Jhidas, brondong
yang cinta setengah mati padanya.
Alisha adalah sosok dewasa, sebagai penengah dan selalu bijak. Dalam urusan cinta, dia menemukan
cintanya di kompetisi melukis se-Jawa Barat. Virgo, sosok pelukis yang
menculiknya dan menjadikan Alisha sebagai model lukisnya dalam pertandingan
itu. Perjalanan cinta mereka tidak terlalu dramatis, hanya saja lama-lama Virgo
agak mengekang Alisha, namun Alisha tetap bersabar. Dia selalu menyadari bahwa
‘pengekangan’ ini adalah bagian dari pendewasaan diri.
Tokoh lain [aah,, banyak banget!]. aku mau fokus nyeritain tokoh
utamanya yaa.
Jazz memutuskan untuk keluar dari kuliahnya, dia yang kuliah
sambil kerja sebagai seorang penyiar radio akhrinya mencoba peruntungannya di
Jakarta. Dia mencoba melamar pekerjaan ke berbagai stasiun televisi swasta.
Setelah berjuang keras, akhirnya ia mendapat pekerjaan di bagian humas. Tak ada
yang mengetahui keputusan Jazz untuk hengkang dari perkuliahannya, termasuk
Nugi saudaranya atau Fauzan sahabat dekatnya. Jazz menghilang begitu saja.
Fauzan masih terus mengejar cintanya pada Chanra, seorang mahasiswi
kedokteran yang sudah lama ia keceng sejak SMA. Fauzan belum menyadari bahwa Jazz mempunyai rasa lebih
yang Jazz sendiri sadari setelah ia pergi dari bangku kuliah. Dan Fauzan
menyadarinya setelah 2 tahun kehilangan jejak Jazz.
Jazz dipercaya untuk menjadi LO dalam sebuah acara off-air televisi
dimana ia bekerja. Dalam
even ini dia menemani kegiatan salah satu narasumber. Narasumber ini adalah
seorang pengusaha muda alumni FISIKA di perguruan tinggi ternama di Bandung.
Setelah kegiatan “kerja” ini usai, ternyata Jazz terlibat sebuah hubungan lebih
dengan sang narasumber, Iqbal namanya. Sejak mengenal Iqbal ada perubahan pada
diri Jazz, dan yang paling menonjol adalah Jazz mulai mengenakan kerudung, dia
mulai menutup tempurungnya dengan selembar kain yang ia kenakan “masih
seadanya”.
Lama tak ada kabar dari Fauzan, akhirnya mereka dipertemukan setelah
beberapa tahun. Fauzan
tengah melakukan praktek kerja di stasiun televisi dimana Jazz bekerja.
Ternyata Fauzan memilih keluar dari geologi dan memilih dunia desain komunikasi
visual, setaun setelah Jazz keluar akhirnya Fauzan memilih pindah kuliah.
Pertemuan ini benar-benar tidak pernah direncanakan.
Jazz tengah menyantap makan siang di sebuah restoran di dekat
tempatnya bekerja. Dia
tengah makan bersama Iqbal. Fauzan mengenali Jazz meskipun Jazz telah
berkerudung. Mereka saling menatap tak percaya. Dan hal lain yang baru Jazz
sadari adalah ternyata Iqbal telah mengenal Fauzan jauh sebelum Jazz mengenal
Iqbal. Ada gemuruh dalam hati Jazz, rasa cinta yang pernah ia bunuh dan ia
kubur dalam-dalam untuk Fauzan mendadak menjadi racun dalam hatinya sendiri.
Entah apa yang Jazz rasakan.
Gantung! Baru sampe sana ceritanya, jadi endingnya belum nih apakah
Jazz tetep setia dengan cinta masa es.em.a-nya atau dia milih Iqbal yang udah
bikin perubahan dalam dirinya.
Ada alasan kenapa cerita ini tidak dilanjutkan. Ada beberapa
kebetulan yang aku rasa agak nyata. Draft ini aku simpen lebih dari 10 bulan
dan gak aku edit, karena lima atau empat bulan yang lalu aku menyadari ada yang
ganjil antara realita dan cerita ini.
Dulu aku berimajinasi, namun kisah Jazz yang bertemu dengan
narasumber ini agak-agak nyentil sama kejadian sekarang. Uwooooo -___-.
Dan sekarang dalam segala kegalauan ini, aku putuskan untuk
tetap menyimpan draft ini, biarkan Allah yang menyelesaikan kisah ini. Kita
lihat aja nanti. Apakah Jazz bakal sama Iqbal, sama Fauzan [walaupun gak
mungkik,,kikikik], atau mungkin sama orang lain?
Kalau ternyata Jazz sama orang
lain, berarti terjawab bahwa kisah ini imajinasi belaka..
Buat Hilda, Ajeng, Dina, Lutvia,
Nida, Sami, Adit, Biki, Rudi, kalian adalah tokoh dalam kisah ini. Tokoh
sampingan aku sebut gak nih?? Haha.. kalau mau nanya tokoh sampingan
Virgo-Yudhis-Jhidas-Iqbal, tanya langsung aja yaa,, porno nih kalau aku bilang
di sini. Kikikik.
hahaha :), ga perlu tau.
BalasHapushahah,,,okee
Hapus