Mengapa Harus Bersedih? Bukankah yang Datang Pasti Pergi?
30 Juli 2012
Ah, tak banyak yang bisa ku ceritakan untuk hari ini. Cukuplah
Alloh-aku-dan dia yang tahu apa yang terjadi hari ini. Tapi, yaa Alloh... Bolehkah
risalah hati hari ini cukup Engkau dan hamba yang tahu? Karena Engkau Maha Mengetahui apa yang ada di tempat terdalam
dalam jiwa manusia, dan Engkau Maha Penjaga Rahasia atas apa-apa yang
(semuanya) yang terbesit di hati ini.
Innalloha ma ana.
Innalloha ma
ana.
Innalloha ma
ana.
Ya, jika kita meyakini bahwa Alloh selalu ada bersama kita,
mengapa kita khawatir? Jika meyakini bahwa Alloh lebih dekat dari urat leher
kita, mengapa harus berteriak pada manusia saat mendapat kesedihan? Cukup
teriakkan dalam hatimu, benamkan matamu, biarkan air matamu jatuh hanya di
hadapan-Nya.
Jika ingin menjadi kekasih Alloh, mengapa kita masih
mengabaikan-Nya? Saat kita bahagia dan sedih, mengapa kita tidak menyertakan
Dia dalam curahan hati kita?
Ah, Dilla belum sehebat ini. Apa yang Dilla tulis nyaris belum
teraplikasikan. Tapi tak ada salahnya untuk saling mengingatkan, sobat! Karena
Dilla mencintai kalian. Semoga kita menjadi insan yang lebih baik.
Dan ingatlah, semoa yang ada di dunia ini adalah : AMANAH.
Semua tumbuh pasti gugur dan layu.
Semua yang ada pasti hilang.
Semua yang datang pasti pergi.
Semua yang
bernyawa pasti mati.
Tapi semua ini hanya berlaku bagi makhluk, dan tak akan pernah
berlaku bagi Sang Khalik. Sebab Dia selalu ada dan tak akan pernah mati. Sebab
Alloh akan selalu datang dan tak akan pergi, hanya saja kita sebagai makhluk
yang sering melupakan dan mengabaikannya.
Terima kasih sobat...
Komentar
Posting Komentar