Ansiklopedi(lla)

Bismillahirrohmaanirrohiim.
30 hari ini terlewati juga! Alhamdulillah, kegiatan liburan 3 sks (read : KKNM) di Desa Pasirkiamis selesai juga. 08 Januari 2014 menjadi awal kedatangan kami, 18 kurcaci asal Unpad yang siap membuat kerusuhan di Pasirkiamis, Kecamatan Pasir Wangi, Kabupaten Garut. Tugas-tugas kampus agar kami “belajar dari masyarakat” kami coba lakukan sebaik mungkin. Berawal dari mencari data-data orientasi-potensi-masalah yang ada di desa ini mulai dari segi pemerintahan, perekonomian, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, dan keagamaan. Lalu mulai merambah tugas menjadi pengganti sekretaris desa, mengajar di pengajian, sd, tk/paud, lalu menjadi petani, dan menjadi pengrajin alumunium. Kepegalan kaki dan kepegalan tangan serta keserakan suara nampaknya memang menjadi hal yang lumrah bagi kurcaci-kurcaci ini.
Bisa jadi KKNM ini menjadi acara liburan dengan 3 sks. Bagaimana tidak? Hampir setiap weekend ataupun weekday kami habiskan dengan kegiatan “wisata”. Mulai dari main dan belanja di Garut kota, ke Ramayana, Wisata Kuliner malam hari, cari Bakso palin terkenal di Garut, Situ Bagendit, Kawah Drajat, sampai pantai Santolo juga kami jamahi.
Terlalu banyak peristiwa yang membuat rasa saling memiliki ini menjadi lebih kuat. Mulai dari kegiatan “saling menemani” ke kamar mandi ataupun ke lantai dua gegara rumah yang terkesan horror, Fariz yang galau terus gegara pacarnya dikecengin kordes Cilawu, terus Fariz yang jatuh dari motor dan kita rawat dan kita jaga, Ratna yang minta ditemenin nyanyi dan digitarin malem buta cuman buat kejutan ulang tahun pacarnya, Nessa yang curhat masalah cowoknya, Insiden Daniel yang jatuh pas di kebun mawar, Fany yang nangis kalau lagi dinasehatin Vincent, Hanif yang terus ngegalauin temen-temennya, kisah cinta Asti-Egy yang jadi hot topic, dan puncaknya saat kami mendapat kabar bahwa pak Moelyono (papahnya Asti) dipanggil oleh Alloh SWT di 04 Februari 2014. Innalillahi wa inna ilaihi rooji’uun.
Perpisahan memang hal yang sudah pasti terjadi. Malam hari di “malam terakhir” kebersamaan kami di Pasirkiamis ini. Akhirnya kami melakukan “bonding” terakhir sebelum kepulangan kami. Sederhana saja, tiap orang harus menuliskan satu kata yang mewakili tiap teman kelompok.. Lalu dibacakan hasilnya, dan akhirnya tiap orang diberi mahkota awards. Rasanya yang lain dapet awardsnya yang kocak-kocak. Mulai dari Egi (tertakut siksa kubur) gegara sholatnya paling subuh, Asti (terkoper minggat) gegara kopernya paling gede, Hanifia (ternyaring bunyinya) gegara suaranya, Rathi (ter-anak stm) gegara gayanya yang agak pembenrani, Icha (ter-basreng arab) gegara suka banget basreng di sini dan muka dia agak Arab, Fenessa (termehek-mehek), Indy (ter-ibu tiri), Afni (ter-bachyn), Ratna (tercurhat), Adi (ter-amoral), Arini (tercelana senam SKJ jam 06.00), Ferry (ter-belum mimpi basah), dan yang lainnya aku lupa -___-. Dan giliranku? Alhamdulillah respon dari teman-teman pada positif, gak ada yang memiliki kesan buruk. Dan jeng-jeng-jeng Dilla dapet award “ter-google” gegara jadi tempat temen-temen nanya mulai dari hal konyol, kekanak-kanakan, sampai masalah urusan dewasa. Halaaaah~. Apapun gelar yang didapat, itulah kata yang mereka ingat tentang kita. Kesan-kesan yang paling berkesan malam itu adalah yang disampaikan Rathi. Dilla baru sadar bahwa Rathi adalah orang yang paling jeli dan sangat memperhatikan kami. Misalnya saat yang lain mengatakan “kesan pertama ketemu Nessa, Nessa orangnya baik dan angel banget”, sedangkan Rathi memberikan pesan “Nessa harus belajar ngambil keputusan sendiri”. Kejutan selanjutnya adalah Dilla tak menduga bahwa Rathi sangat peka dan perasa, rasanya dari awal forum curhat ini Rathi yang paling mudah menangis dan terharu. Saat yang lain menggelariku mbah google, Rathi malah bilang “buat aku, kamu tuh kayak ensiklopedi” Ini kata lain yang paling beda diantara yang lainnya. Begitu mendengar Rathi awalnya sempet bingung lanjut kkn atau tidak gara-gara kangen rumah, kangen keluarga, jadi sedih. Segini dilla masih untung karena masih bisa dengan jarak dekat bertemu orangtua.
Tiba-tiba teringat papah dan mamah. Papah yang usianya semakin renta dan tengah kambuh vertigo, mamah yang ngidap darah tinggi. Apalagi mengingat papah Asti yang terserang darah tinggi sebelum koma, dan usianya yang hanya selisih 2 tahun dengan papah. Tiba-tiba merasa sangat takut kalau Alloh juga panggil papah cepat-cepat. Ya Alloh….
Di KKNM ini dilla banyak belajar dari masyarakat, dan dari teman-teman kelompok juga. Belajar sabar, belajar mensyukuri kedekatan dengan orangtua, belajar semakin mencintai orangtua, belajar memenej manusia dan waktu, belajar lebih dewasa dan tidak kekanak-kanakan, belajar bersabar, belajar berbagi, belajar kuat, dan terlebih ialah belajar cepat menyelesaikan masalah.
Terimakasih Asti, Hanifia, Indy, Afni, Arin, Rathi, Icha, Ratna, Nessa, Tiffany, Fariz, Egy, Ady, Azi, Daniel, Vincent. Makasih atas pengalamannya, dan mohon maaf atas segala kesalahan Dilla. Semoga kita dipertemukan kembali yaaaaa!

Komentar

Postingan Populer